Kabut terlihat seperti awan yang berwarna putih, namun letaknya bukan di atas langit, melainkan dekat dengan permukaan bumi. Kabut terdiri dari uap air yang bergabung membentuk titik-titik air yang bergantung di udara sehingga dapat terlihat oleh mata kita. Uap air sendiri merupakan air dalam bentuk gas yang tidak terlihat wujudnya, kecuali ketika bergabung dan membentuk titik-titik air yang berukuran kecil.
Kabut akan nampak bila kelembaban udara tinggi, sehingga banyak uap air di udara, ditambah dengan adanya perubahan temperatur atau suhu udara. Sehingga, terjadi perubahan wujud uap air kembali menjadi cairan, menjadi titik-titik air. Proses perubahan wujud ini dinamakan dengan proses kondensasi.
Kabut dapat terjadi bila suhu di permukaan bumi yang hangat, bertemu dengan angin yang dingin. Ketika hari beranjak malam, panas yang terdapat di permukaan bumi akibat sinar matahari di siang hari, keluar ke udara dan bertemu dengan angin yang dingin. Proses kondensasi pun terjadi, sehingga menghasilkan kabut.
Kebalikannya, kabut juga dapat terjadi bila suhu di permukaan bumi yang dingin, bertemu dengan angin yang hangat. Misalnya saja di laut. Suhu di udara mendingin, dan bertemu dengan titik embun udara, sehingga menghasilkan kabut.
Photo taken from Pixabay.